Senin, 18 Januari 2016

Catatan Singkat Muhasabah SRSM

Muhasabah diri..
Saat hati diuji dengan kecintaan pada manusia, air mata menjadi peneman setia. Hanya Allah tempat meluah segala, hanya Dia mengetahui isi hati hambaNya. Sungguh, perasaan ini fitrah. Allah hadiahkan buat semua hambaNya, sebagai satu nikmat tatkala ia digunakan ditempat yang betul,juga sebagai ujian tatkala ia bukan pada masa dan orang yang selayaknya. Kerisauan menerpa, andai perasaan ini menjadikan kecintaan pada Allah itu bukan yang utama..
Laa Tahzan,,
 Urgensi muhasabah terlihat dalam empat hal berikut. Pertama, muhasabah merupakan perintah Allah, sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Hasyr [59]: 18).

Sedangkan, melanggar perintah Allah jelas akan membawa petaka. Menurut Imam Ibnu Katsir, makna ayat ini adalah “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Dan lihatlah amal-amal saleh yang telah kalian tabung untuk diri kalian pada hari kembali kalian dan pertemuan kalian dengan Rabb kalian ..” (Tafsir Ibnu Katsir V/69).

Sebelumnya, Umar bin Khathab pernah berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab dan timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang karena lebih mudah bagi kalian menghisab diri kalian hari ini daripada besok (hari kiamat). Dan bersiaplah untuk menghadapi pertemuan terbesar. Ketika itu, kalian diperlihatkan dan tidak ada sesuatu pun pada kalian yang tersembunyi.” (Az Zuhd, Ahmad bin Hambal, h. 177)

Kedua, muhasabah termasuk Qadhaaya Imaniyah, diskursus keimanan. Artinya, barometer keimanan seorang mukmin sangat ditentukan oleh sejauh mana ia menerapkan muhasabah dalam kehidupannya.

Untuk itu, perintah muhasabah dalam ayat di atas diawali dengan seruan mesra pada orang-orang beriman, Ya ayyuhalladziina aamanuu. Maka, keimanan tanpa muhasabah adalah hampa, bahkan dapat berbuah nestapa.

Ketiga, muhasabah adalah karakter orang bertakwa. Hal ini terlihat jelas ketika perintah muhasabah pada ayat tadi diapit oleh dua kali perintah takwa, “Bertakwalah kepada Allah.”

Berarti, mustahil seseorang sampai pada derajat takwa ketika tidak pernah mengiringi kehidupannya dengan muhasabah. Padahal, surga disiapkan Allah SWT hanya bagi orang-orang yang bertakwa (QS Ali Imran [3]: 133).

Seorang dari generasi tabiin, Maimun bin Mihran (wafat 117 H), mengatakan, “Seorang hamba tidak dikatakan bertakwa hingga ia menghisab dirinya sebagaimana dihisab pengikutnya dari mana makanan dan pakaiannya.”

Keempat, muhasabah adalah kunci sukses kehidupan manusia unggul, seperti generasi terbaik umat ini, para sahabat. Sejarah mencatat, kehidupan mereka tidak pernah sepi dari muhasabah.

Padahal, mereka orang yang ahli ibadah, jihad, aktif melakukan kebaikan dan perbaikan. Meskipun demikian, mereka tetap merasa takut. Jangan-jangan amal mereka tidak diterima oleh Allah SWT.

Abu Bakar Ash Shiddiq misalnya, pernah memegang lidahnya sambil mengatakan, “Lidah inilah yang menjerumuskan saya ke dalam banyak lobang (kesalahan).”

Beliau sering menangis dan pernah berkata, “Demi Allah, sungguh saya berharap bisa menjadi pohon yang dimakan dan dilumat tanpa diminta pertanggungjawaban.''

Umar bin Khathab saking seringnya menangis, sampai terlihat di wajahnya dua goresan hitam bekas tangisan. Diriwayatkan pula, beliau memukul kedua kakinya dengan cemeti apabila malam telah larut seraya berkata, “Apa yang telah kamu perbuat hari ini?”

Selain itu, Utsman bin Affan setiap kali berhenti di kuburan selalu menangis sampai air matanya membasahi jenggotnya. Beliau berkata, “Seandainya aku ada di antara surga dan neraka, tidak tahu aku diperintahkan masuk ke mana, niscaya aku akan memilih untuk menjadi abu saja sebelum aku tahu ke mana aku ditempatkan!”

Begitu pula dengan Ali bin Abi Thalib, beliau dikenal banyak menangis dan takut serta rajin muhasabah.



Muhasabah Diri

 Muhasabah berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisab, yang artinya secara etimologis adalah melakukan perhitungan. Dalam terminologi syari, makna definisi pengertian muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya.  



Tujuan dan manfaat muhasabah diri di dalam Islam perlu untuk diketahui dan juga dipahami dengan baik oleh umat islam itu sendiri. Karena bila dijalankan dengan baik akan hakekat arti makna sesungguhnya dari muhasabah akan banyak manfaat yang akan diperoleh oleh manusia itu sendiri baik untuk kehidupan dunia dan akheratnya kelak.

hal tersebut adalah bersifat vertikal, hubungan manusia hamba dengan Allah. Maupun secara hubungan horisontal, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia yang lainnya dalam kehidupan sosial.  
Makna Pengertian Muhasabah
Berikut dalil-dalil mengenai makna hakekat muhasabah antara lain adalah sebagai berikut :
  • "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS.Al-Hasyr (59):18).
  • "Dari Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata, "Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT". (HR. Imam Turmudzi).
Muhasabah Instropeksi Diri berarti introspeksi akan dirinya sendiri, menghitung diri dengan amal yang telah dilakukan dari masa-masa yang telah lalu. Manusia yang beruntung adalah manusia yang tahu akan dirinya sendiri.

Dan manusia beruntung akan selalu mempersiapkan dirinya untuk kehidupan kelak yang abadi di yaumul akhir di akhirat yang pasti adanya.

Dengan melaksanakan muhasabah, seorang hamba akan selalu menggunakan setiap waktu dari detik, menit, jam dan harinya serta keseluruhan jatah umur kehidupannya di dunia dengan sebaik-baiknya demi meraih keridhoan Allah Ta'ala.

Dengan melakukan penuh akan perhitungan baik itu dalam hal amal ibadah yang wajib dan sunnah. Serta juga muhasabah terhadap amalan sholeh amalan kebaikan yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat secara sosial dan kehidupannya sebagai seorang hamba kepada Allah Sang Khalik.

Allah SWT memerintahkan hamba untuk selalu mengintrospeksi dirinya bermuhasabah diri dengan meningkatkan keimanan serta ketakwaannya kepada Allah Ta'ala.

Manfaat Keutamaan Muhasabah

Ada beberapa manfaat faedah tujuan serta keutamaan keistimewaan dari muhasabah bagi setiap orang yang beriman yaitu :
  1. Dengan bermuhasabah diri, maka diri setiap muslim akan bisa mengetahui akan aib serta kekurangan dirinya sendiri. Baik itu dalam hal amalan ibadah, kegiatan yang memberikan manfaat untuk banyak manusia. Sehingga dengan demikian akan bisa memperbaiki diri apa-apa yang dirasa kurang pada dirinya.
  2. Dalam hal ibadah, kita akan semakin tahu akan hak kewajiban kita sebagai seorang hambaNya dan terus memperbaiki diri dan mengetahui hakekat ibadah bahwasannya manfaat hikmah ibadah adalah demi kepentingan diri kita sendiri. Bukan demi kepentingan Allah Ta'ala. Karena kita lah manusia yang lemah dan penuh dosa yang memerlukan akan pengampunan dosa-dosa kita yang banyak.
  3. Mengetahui akan segala sesuatu baik itu kecil maupun besar atas apa yang kita lakukan di dunia ini, akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akherat. Inilah salah satu hikmah muhasabah dalam diri setiap manusia.
  4. Membenci hawa nafsu dan mewaspadainya. Dan senantiasa melaksanakan amal ibadah serta ketaatan dan menjauhi segala hal yang berbau kemaksiatan, agar menjadi ringan hisab di hari akhirat kelak.

Terimakasih Sudah Berkunjung,,,


Keep Istiqomah


CatatanSRSM

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..


Sabar Dengan Opini- Opini Orang Tentang Perubahanmu‬...



Umumnya secara duniawi.
Nyesel gw krn ninggalin dia.
Kalo dalan agama, memang sudah seharusnya ninggalin dia, karena cinta bukan disalurkan dengan pacaran". Ahhh terlalu berlebihan!!
Nyatanya setelah ninggalin dia Gw lebih dekat lagi dengan Allah, karena Cinta-Nya yg luar biasa perlahan tapi pasti gw Di kasih ksempatan memperbaiki semuanya, Jelaas, yg gw lakukan sebelumnya hanya membuang-buang waktu, bikin + dosa ia.
Ahhh munafik lu!!
Atas dasar apa dikata munafik? sebelumnya gw pacaran, lama bnget. setelah itu gw putusin, ganti lgi yang dah pke gelar megister niatnya juga dah mau kepelaminan tpi sayangnya gw blm kpikiran ke plaminan, siip gw tinggalin dia, stelah itu msih ada bbrapa yg smpat jdi daftar barisan para mantan. tau ngga apa yg gw ambil plajarannya? krn gw blm ada niat kepelaminan krn masih fokus kuliah ampe krja. pcaran ga ada penting2nya, tahu kan kalo cinta disalurkan dengan pacaran identiknya dengan Nafsu. itu ga usa dipungkiri, nah kalo gw targetnya masih bbrapa tahun lagi ke yg seharusnya, knp gw harus buang2 waktu dengan pacaran? yah ada yg setuju tanpa pcaran dengan niat sama2 nanti menunggu tanpa komunikasi lebih, itu gw sepakat. Jodoh itu ngga ketukar. Jomblo itu pilihan, Krn gw percaya jodohmu adalah cerminan pribadimu.
Heiiii mendekati zina saja Tidak bisa sudah jelas larangan Allah.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita sebelumnya.
dalam pacaran Lebih bnyak mudaratnya.

gw prnah brdebat dngan dosen Ilmu budaya dasar waktu itu materi kuliahnya Manusia dan penderitaan"
Miriis memang umumnya kalo dikata jomblo? identiknya ngga laku.
Hohoooo kalo ngga laku knp yg mencoba datang dengan membawa status pacaran selalu gw tolak? Heeeeii gw punya komitmen n prinsip kallii.
Haduuh ngomong apa sih lo ty? angkuh banget kata-katanya. sebenarnya, gw susah buka hati buat yang lain. "Trauma" dengan kata pacaran, yah kembali krn lbih banyak mudaratnya itu.
lahhhh ngomong ke dari tadi Trauma, basa-basi lu...